Navigasi Nusantara

General

PLN EPI Pasok Cangkang Sawit dan Woodchip Untuk PLTU Sintang Jalankan 100 Firing Biomassa

20 June 2024 by Author

PLN EPI Pasok Cangkang Sawit dan Woodchip Untuk PLTU Sintang Jalankan 100 Firing Biomassa

Sintang, 25 Mei - Sub HoldingPLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) mendukung PLN Indonesia Power menjadi pioner dalam menjalankan pembakaran (firing) 100% Biomassa di PLTU Sintang Unit 1 selama 24 Jam Non Stop. 

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara menjelaskan PLN EPI akan memasok kebutuhan biomassa dari cangkang sawit dan woodchipdari Sintang dsk. PLN EPI menyediakan stock1000 ton cangkang sawit dan woodchipsebesar 250 ton.

"PLN EPI sebagai Sub HoldingPenyediaan Energi Primer mensupport pelaksanaan Firing Biomassa 100% ini dengan menyediakan pasokan harian cangkang sawit sebesar 150 ton dan woodchipsebesar 15 ton," kata Iwan.

Iwan juga menjelaskan, pelaksanan firingbiomassa ini membutuhkan total 180 ton biomassa per hari. Dengan volume penyediaan dan stok biomassa yang tersedia maka implementasi firingbiomassa 100% di rencanakan selama 20 hari atau sampai dengan tanggal 2 Januari 2024.

"PLN EPI akan mendukung Program Transisi Energi PLN Grup melalui program Co-firingPLTU PLN dengan penyediaan pasokan bahan bakar biomassa dengan kualitas dan volume yang cukup," kata Iwan.

Hasil implementasi firingBiomassa 100% pada hari ke-2 menunjukkan hasil yang positif seperti pemakaian rata-rata bahan bakar turun 10%, biaya bahan bakar turun 20%  dan penurunan kadar emisi SOx, NOx dan CO2.

PLTU Sintang merupakan Pembangkit Listrik tenaga Uap yang terletak di Kalimantan Barat untuk memasok kebutuhan listrik di Sistem Khatulistiwa, dengan daya terpasang pembangkit 3 x 7 MW. Mulai beroperasi sejak tahun 2018 dan telah melaksanakan Co-firingBiomassa sejak tahun 2021.

PLTU Sintang ini akan menjadi percontohan untuk implementasi Firing Biomassa 100% menggunakan biomassa berkualitas tinggi dan menjadi PLTU Hybridyang bisa secara flexible switchingdari bahan bakar batubara ke bahan bakar biomassa.